Sejarah Pasar Kembang Yogyakarta

Jejakpetualang.id – Sejarah Pasar Kembang Yogyakarta, Pasar Kembang merupakan kawasan yang kemungkinan cukup akrab untuk wargaYogyakarta bahkan juga Warga Indonesia . Ya, sudah pasti karena Pasar kembang yang kerap disebut Sarkem ialah sebuah nama jalan yang dikenali sebagai area hiburan malam yang ada di Kota Yogyakarta.

Table of Contents

Sejarah Pasar Kembang Yogyakarta

Sudahkah kalian tahu tentang sejarah Pasar Kembang? Atau orang-orang sering menyebutnya sebagai Sarkem. Mari kita ulas bagaimana sejarah masa lalu dari pasar kembang ini. Yuk simak terus ulasan dari jejak petualang.

Sejarah Pasar Kembang YogyakartaSarkem sebagai hiburan malam di Yogyakarta sudah ada semenjak sekitaran 125 tahun lalu. Wa lama juga ya sobat? Itu artinya sarkem sudah aja sejak zaman penjajahan dahulu. Maka dari itu sudahpasti lokasi ini mempunyai nilai bersejarah yang membuat bertambah riwayat di Kota Yogyakarta. Lalu bagaimana bisa kemunculan sarkem sudah aja sejak zaman penjajahan?

Sesuai riwayat yang tersebar di kelompok masyarakat Yogyakarta, Sarkem sudah ada semenjak Tahun 1818, hal itu memiliki arti aktivitas prostitusi ini sudah ada semenjak Zaman Belanda. Sudah pasti karena tempat ini menyengaja direncanakan untuk lokasi jajan beberapa karyawan. Hmmm jadi ini bentukan colonial belanda ya sobat petualang? Dibalik stigma negative yang ada di masyarakat, ternyata sarkem mempunyai sejarah dan hubungan erat dengan kekejaman colonial belanda ya sobat. Lalu apa sih yang terjadi pada masa itu?
Sejarah Pasar Kembang Yogyakarta
jadi Saat itu sedang berjalan project pembangunan rel kereta api yang hendak menyambungkan Yogyakarta dengan beberapa kota yang lain yang ada di Indonesia. Seperti solo-sampai surabaya, atau jogja ke arah barat menuju Jakarta.

Dengan keinginan pemerintahan Belanda supaya beberapa karyawan project itu habiskan uang upahnya supaya menjadi lagi penghasilan Pemerintahan belanda, karena itu di bangunlah Pasar kembang sebagai fasilitas prostitusi supaya upah karyawan bisa dibelanjakan disitu.

Bersamaan perubahan zaman, kawasan itu seolah dijadikan teritori wisata malam di Yogyakarta. Sebetulnya sesudah zaman kemerdekaan, pemerintahan Indonesia sudah berusaha memberi penerangan pada kawasan pasar kembang supaya hentikan aktivitasnya.

Tetapi tak bisa dipungkiri, kehadiran Pasar kembang sudah bawa imbas ekonomi dari mekanisme mata pencarian masyarakat disekelilingnya, hingga usaha penutupan itu jadi susah diwujudkan.

Bagaimana tidak, karena ada teritori pasar kembang itu digunakan masyarakat sekitaran untuk buka hotel, rumah makan, warung sebagai pendukung kehidupan mereka. Hal itu diperkokoh lokasinya yang dekat sama pusat Kota Yogyakarta khususnya di teritori Malioboro sebagai daya magnet rekreasi di Yogyakarta.

Lokasi

Daerah ini merupakan sisi dari Kecamatan Gedong Tengen, persisnya ada di RW Sosrowijayan Kulon. Tapi selanjutnya warga lebih mengenali dan menyebutkan RW Sosrowijayan Kulon ini bernama Sarkem yang atau ada pula yang menyebutkan daerah ini dengan Gang 3, karena daerah sarkem ialah gang ke-3 dari arah Timur Jalan Pasar kembang.

Kawasan ini sekarang menjadi area yang sangat bersih dan tertata. kalian akan sangat nyaman berjalan kaki menyusuri trotoar sepanjang malioboro menuju pasar kembang ini. area ini juga menjadi spot foto faforit wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta ya sobat.

Semoga ulasan mengenai Sejarah Pasar Kembang Yogyakarta dapat membuka wawasan kita terkait sejarah masa lalu dari kota yang kita tinggali sekarang ya sobat petualang. Sejarah menjadi kekayaan yang sangat berharga untuk bumi pertiwi yang kita tinggali sekarang ini. So..jangan malas untuk mengetahui dan melek sejarah ya sobat petualang.

Mari kita Bersama sama berpetualang menyusuri jejak-jejak sejarah dibalik bangunan-bangunan tua yang begitu mempesona ini. Sampai jumpa di lain kesempatan ya sobat petualang. Sampai jumpa di episode ulasan Kawasan bersejarah lainnya ya. Good bye sobat petualang

Leave a Comment